Implementasi Kerja Sama Internasional: Workshop Differentiated Instruction di SMA IIBS Arrohmah Malang

Malang, 18 September 2024 – Komitmen Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) dalam mengimplementasikan kerja sama internasional kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan Workshop on Differentiated Instruction yang digelar di SMA IIBS (International Islamic Boarding School) Arrohmah, Malang. Workshop ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan kolaboratif yang sebelumnya telah dilakukan bersama Universiti Sains Malaysia (USM) dan KTEH Hutching Malaysia.

Dengan mengusung semangat pengembangan profesionalisme guru dan peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris, kegiatan ini menghadirkan pendekatan Differentiated Instruction sebagai fokus utama. Differentiated Instruction atau pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi yang semakin relevan dalam konteks pendidikan masa kini, di mana keberagaman gaya belajar, kemampuan, dan minat siswa menuntut pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif.

Workshop ini diawali dengan sambutan hangat dari pihak SMA IIBS Arrohmah yang menyatakan kebanggaannya dapat menjadi tuan rumah kegiatan berskala internasional. Kehadiran para akademisi dari UNIKAMA dan delegasi internasional dari Malaysia menjadi momen yang sangat berharga dalam pengembangan wawasan guru dan siswa di sekolah tersebut.

Sebagai pembicara utama, Prof. Muhammad Kamarul Kabilan dari USM menjelaskan secara komprehensif prinsip dan penerapan Differentiated Instruction dalam kelas Bahasa Inggris. Beliau menekankan bahwa pembelajaran yang adaptif terhadap kebutuhan individu siswa tidak hanya meningkatkan hasil belajar, tetapi juga membangun motivasi dan rasa percaya diri siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi.

Dalam sesi workshop, peserta yang terdiri dari guru-guru SMA IIBS Arrohmah diajak untuk mengkaji contoh-contoh nyata diferensiasi dalam pengajaran Bahasa Inggris, baik dalam aspek konten, proses, maupun produk. Selain itu, dilakukan pula simulasi micro-teaching yang memperlihatkan bagaimana guru dapat menerapkan prinsip-prinsip tersebut secara praktis di kelas. Pendampingan dari tim dosen Magister PBI UNIKAMA serta mahasiswa Pascasarjana turut memperkaya kegiatan melalui berbagi pengalaman dan diskusi mendalam.

Salah satu momen istimewa dalam workshop ini adalah sesi refleksi bersama yang dipandu oleh Dr. Yusnita Md Yunus dari USM. Dalam sesi ini, para guru menyampaikan pandangan dan tantangan mereka dalam mengimplementasikan pendekatan berdiferensiasi di lingkungan sekolah berasrama seperti Arrohmah. Banyak dari mereka mengaku mendapatkan sudut pandang baru dan merasa terdorong untuk mencoba pendekatan ini dalam pembelajaran sehari-hari.

Selain menjadi ajang penguatan kompetensi guru, kegiatan ini juga membuka ruang interaksi antar budaya. Para peserta workshop tidak hanya berdiskusi seputar topik akademik, tetapi juga saling bertukar cerita dan kebiasaan pendidikan dari masing-masing negara. Kehadiran delegasi Malaysia memberikan nuansa internasional yang inspiratif, sekaligus mempererat hubungan emosional antar institusi.

Dr. Siti Mafulah, M.Pd, selaku Ketua Prodi Magister PBI UNIKAMA, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata implementasi kerja sama internasional yang telah dijalin dan ditindaklanjuti secara konsisten. “Kami ingin agar kerja sama ini tidak berhenti pada penandatanganan MoU saja, tetapi diwujudkan melalui program-program konkret yang berdampak langsung bagi guru, siswa, dan dunia pendidikan secara luas,” tutur beliau.

Workshop ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat partisipasi kepada seluruh peserta serta sesi dokumentasi bersama. Banyak peserta yang berharap kegiatan semacam ini dapat dilanjutkan secara berkala dan melibatkan lebih banyak sekolah di wilayah Malang dan sekitarnya.

Melalui kegiatan ini, UNIKAMA kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang progresif, inklusif, dan memiliki jangkauan kolaboratif lintas negara. Pendekatan Differentiated Instruction yang dibahas dalam workshop diharapkan menjadi inspirasi baru bagi para pendidik dalam menciptakan suasana belajar yang lebih inklusif dan bermakna bagi setiap siswa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top